Home

Minggu, 07 November 2010

Contoh Perhitungan Subnet untuk Router

Di blog saya kali ini, saya akan berusaha menjawab tugas pak achsan, dengan soal sebagai berikut:


IP = 200.0.1.0/24
Jumlah divisi = 5
Jumlah lantai = 5
Jumlah router per lantai = 5
#Subnet untuk Router per divisi = 5x (5x 3 Host + 5x (NID+BID))
Berarti 2n – 2 >= 125, n = 7, jumlah vlsm = 128
Net prefix = 32 – 7 = 25
IP router menjadi 200.0.1.0/25 – 200.0.1.127/25 dengan netmask 255.255.255.128
รจ Pembagian Host/router = 5

Selasa, 02 November 2010

Membuat Subnetting di kelas B, apakah sesulit yang dibayangkan?

Pada penulisan artikel kali ini, saya akan mencoba untuk menjelaskan apa yang disebut dengan subnetting, tepatnya pada IP yang berada di kelas B. Pertama-tama, mari kita lihat pengertian dari subnetting itu sendiri, yang dimana subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili network ID dan bagian mana yang mewakili host ID.

Senin, 01 November 2010

SII (Strategy of Information Integration), Untuk mengintegrasi sistem yang gagal


SII (Strategy of Information Integration) Banyak digunakan untuk menyelesaikan integrasi sistem yang tidak berhasil. Tidak berhasil disini apabila salah satu permasalahan rumit yang sering ditemukan para praktisi teknologi informasi adalah ketika menghadapi tantangan dimana sejumlah sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan.

Dimana peristiwa yang dimaksud adalah saat terjadinya aktivitas merger dan akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program berbasis lintas sektoral, dan lain sebagainya. Tanpa adanya strategi yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut menemui jalan buntu, atau tidak berhasil.

Kunci permasalahan terjadinya fenomena tersebut pada dasarnya terletak pada kesalahan pemilihan pendekatan atau metodologi proses terkait. Dalam menghadapi tantangan ini, metodologi yang dipergunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis maupun non teknis yang sering ditemukan pada setiap kiat penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek yang dimaksud tersebut.

Maka dari itu perlu adanya SII (Strategy of Information Integration) yang berarti situs Integrasi Informasi agar solusi dari integritas sistem tersebut tidak lagi mendapatkan jalan buntu.

CIM, Corporate Information Management. Use it, or Abuse it?


Sebelum Kita membahas tentang CIM, tidak ada salahnya kita membahas mengenai apa itu IM(Information Management) itu sendiri, setelah itu baru masuk kedalam CIM(Corporate Information Management).

Manajemen Informasi (IM) adalah pengumpulan dan pengelolaan informasi dari satu atau lebih sumber dan distribusi informasi tersebut untuk satu atau lebih penonton. Hal ini terkadang melibatkan orang-orang yang memiliki kepentingan dalam, atau hak untuk informasi tersebut. Berarti manajemen organisasi dan kontrol atas proses, struktur dan penyampaian informasi.

Sepanjang tahun 1970-an ini sebagian besar terbatas pada file, pemeliharaan file, dan siklus hidup pengelolaan file berbasis kertas, media lain dan catatan. Dengan perkembangan teknologi informasi mulai tahun 1970-an, tugas manajemen informasi mengambil cahaya baru, dan juga mulai mencakup bidang pemeliharaan Data. Tidak ada lagi pengelolaan informasi menjadi pekerjaan sederhana yang dapat dilakukan oleh hampir semua orang. Pemahaman tentang teknologi yang terlibat, dan teori di balik itu menjadi sangat perlu. Sebagai penyimpanan informasi bergeser ke cara elektronik, ini menjadi lebih dan lebih sulit. Pada akhir 1990-an ketika informasi secara teratur disebarluaskan melalui jaringan komputer dan dengan cara elektronik lainnya, manajer jaringan, dalam arti, menjadi manajer informasi. Orang-orang menemukan diri mereka bertugas dengan tugas semakin kompleks, hardware dan software. Dengan alat terbaru yang tersedia, manajemen informasi telah menjadi sumber daya yang kuat dan biaya yang besar untuk banyak organisasi.

Singkatnya, manajemen informasi memerlukan pengorganisasian, mengambil, memperoleh dan memelihara informasi. Hal ini terkait erat dan tumpang tindih dengan praktek Manajemen Data.

EBC, an E-business or E-Commerce or Both?


EBC, Atau kepanjangan dari E-business and E-Commerce, biasanya kita mengira bahwa istilah E-Commerce dan E-Bisnis adalah dua hal yang sama. Tetapi pada faktanya, benar-benar berbeda. Istilah e-commerce lebih dikenal daripada istilah e-business padahal keduanya tidaklah sama, namun kedua istilah ini tampaknya dikerucutkan menjadi satu istilah saja yaitu e-commerce mencakup juga sebagai e-business. Sebelumnya, perlu diketahui dan dipahami juga arti dari kedua istilah tersebut supaya pada pembahasan e-commerce yang lebih khusus kedua istilah ini tidak diperdebatkan lebih jauh.
Coba kita jelaskan terlebih dahulu mengenai E-Commerce:

E-commerce merupakan kepanjangan dari Electronic Commerce yang mempunyai esensi yakni perdagangan yang dilakukan secara elektronik. Seperti e-mail (Electronic Mail) yang berarti pengiriman surat secara elektronik.
Dalam buku Introduction to Information Technology, e-commerce berarti perdagangan elektronik yang mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan computer, termasuk Internet.